Featured Posts

Minggu, 22 Agustus 2010

Menikah Mengurangi Tingkat Stres

Banyak penelitian menguak sisi positif dari sebuah pernikahan. Salah satunya, komitmen pernikahan disinyalir baik untuk kesehatan masyarakat. Apa pasal? Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa memiliki komitmen jangka panjang dalam pernikahan, mengubah hormon dalam tubuh. Di mana cara ini merupakan cara ampuh untuk mengurangi stres.

Dario Maestripieri, Professor Comparative Human Development di Universitas Chicago yang juga penulis utama studi tersebut, mengatakan bahwa orang yang belum menikah dan tengah terikat komitmen akan memiliki hubungan romantis dari komitmen tersebut.




Mereka juga menunjukkan respons yang sama dalam mengurangi stres. Sama halnya dengan orang yang sudah menikah. Demikian dikutip Times Of India, Sabtu (21/8/2010).

“Hasil ini menunjukkan bahwa orang yang single dan pasangan yang berpisah lebih responsif terhadap psikologi stres, daripada individu yang sudah menikah. Bukti temuan ini sesuai dengan pertumbuhan yang menunjukkan bahwa perkawinan dan dukungan sosial bisa menjadi penyangga stres,” kata Maestripieri.

Dalam studi ini, tim peneliti dari Universitas Chicago dan Universitas Northwestern mempelajari 500 mahasiswa bergelar master yang berkuliah di University of Chicago Booth School of Business.

Sekira 40 persen pria dan 53 persen wanita dari total partisipan dengan status telah menikah atau tengah terikat dalam sebuah hubungan. Kelompok itu termasuk 348 pria dengan usia rata-rata 29 dan 153 wanita dengan usia rata-rata 27.

Para siswa diminta untuk memainkan serangkaian permainan komputer yang menguji perilaku ekonomi mereka. Lalu, sampel air liur diambil sebelum dan sesudah percobaan, untuk mengukur kadar hormon dan perubahan.

Sebagian mahasiswa diberitahu bahwa tes ini adalah persyaratan program, dan akan memengaruhi penempatan karier mereka di masa depan. Pernyataan itu membuat tes yang dijalani menjadi pengalaman stres yang berpotensi dapat mempengaruhi tingkat kortisol (yang dikenal sebagai hormon stres).

Hasilnya, para peneliti menemukan konsentrasi kortisol meningkat di semua partisipan. Tetapi tingkat perubahan pada wanita meningkat rata-rata lebih tinggi daripada pria. Latihan ini juga menurunankan testosteron pada subyek pria, tapi tidak pada wanita.

“Kami menemukan bahwa pasangan dari kedua jenis kelamin (yang belum menikah) memiliki kadar kortisol lebih tinggi daripada individu yang telah menikah. Meskipun perkawinan sangat bisa membuat stres, hal itu akan membuat orang lebih mudah untuk mengatasi stres dalam hidup mereka. Apa yang kami temukan adalah perkawinan memiliki efek redaman pada respon kortisol terhadap psikologi stres. Dan ini (hasil) sangat baru,” tukas Maestripieri.

Sumber: MsnNews
Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 komentar: on "Menikah Mengurangi Tingkat Stres"

Posting Komentar